Selasa, 20 Oktober 2009

SYARAT TERKABULNYA DO’A



Doa kita akan dikabulkan Allah apabila kita mau memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
  1. Ikhlas karena Allah
Sebagaimana tersebut dalam firman Allah :

”WA ANNAL MASAAJIDA LIL LAAHI FALAA TAD’ UU MA’AL LAAHI AHADAN”
    
Artinya :
            ”Dan bahwasanya masjid- masjid itu milik Allah, maka janganlah kamu berdo’a kepada seorang jua pun di dalamnya di samping berdo’a kepada Allah.”
(Surat Al- Jin ayat 18)

Berdo’a kepada Allah hendaknya keluar dari lubuk hati yang ikhlas semata karena- Nya, sebab Dialah semata Pengabul permohonan hamba- Nya. Dari itu janganlah kita berdo’a kepada seorang jua pun di samping berdo’a kepada- Nya.

  1. Tidak Terburu- buru
Sebagaimana tersebut dalam sabda Rasulullah SAW :

”YUSTAJAABU LI AHADIKUM MAA LAM YA’JAL YAQUULU DA’ AUTU FA LAM YUSTAJABLII.”

Artinya :
            ”Dikabulkan do’a salah seorang di antara kamu, selama tidak terburu- buru. Dia berkata : ”Aku sudah berdo’a, tetapi belum juga dikabulkan.””
(Diriwayatkan oleh Muslim)

Allah mengabulkan permohonan hamba-Nya, selama si hamba itu tidak terburu- buru seraya mengeluarkan kata- kata keluhan : ”Aku sudah berdo’a, tetapi belum juga aku dikabulkan oleh-Nya.” Karena yang demikian itu, seakan- akan memaksakan kehendak Allah. Padahal Allah sangat senang sekali mendengar rintihan- rintihan hamba- Nya. Karenanya, Dia kabulkan permohonan hamba- Ku, sebab Aku senang mendengarkan rintihannya kepada-Ku.”

  1. Berdoa bukan Untuk Dosa
Sebagaimana tersebut dalam sabda Rasulullah SAW :

”LAA YAZAALU YUSTAJAABU LIL’ ABDIMAA LAM YAD’U BI ITSMIN AU QATHII ’ATI RAHMIN.”

Artinya :
            ”Senantiasa dikabulkan do’a seorang hamba selama ia berdo’a tidak untuk dosa atau memutuskan kekeluargaan.”
(Diriwayatkan oleh Muslim dan Tarmizi)

Berdo’a pun boleh- boleh saja, dan Allah sanggup mengabulkan do’anya asal tidak berdo’a untuk dosa atau memutuskan kekeluargaan.

  1. Penuh Keyakinan
Sebagaimana tersebut sabda Rasulullah SAW :

”UD’UL LAAHA WA ANTUM MUUQINUUNA BIL IJAABATI WA’ LAMUU ANNAL LAAHA LAA YASTAJIIBU DU’ AA- AN MIN QALBIN GHAAFILIN LAAHIN.”

Artinya :
            ”Berdo’alah kamu kepada Allah dengan penuh keyakinan bahwa do’amu pasti akan dikabulkan. Ketahuilah olehmu, bahwasanya Allah tidak akan mengabulkan do’a yang keluar dari lubuk hati yang lupa lagi lalai.”
(Diriwayatkan oleh Tirmidzi)

Berdo’a kepada Allah hendaknya jangan diliputi dengan keraguan, seraya berkata dalam hati : ”Dikabulkan atau tidak do’aku nanti?”, tetapi berdo’alah dengan penuh keyakinan bahwa Allah pasti akan mengabulkan do’a kita.
Di samping itu hendaknya mengetahui dan memahami makna do’a yang dipanjatkan itu, serta senantiasa ingat dengan siapa ia berhadapan? Sebab, Allah tidak akan menerima do’a seorang yang sekedar hanya berbasa- basi.

  1. Makan dan Minumnya Harus dari Yang Halal
Sebagaimana tersebut dalam firman Allah :

”YAA AYYUHAR RUSULU KULUU MINATH THAYYIBAATI WA’ MALUU SHAALIHAN INNI BIMAA TA’ MALUUNA KHABIIRUN.”

Artinya :
            ”Wahai para Rasul, makanlah dari makanan yang baik- baik, dan kerjakanlah amal shaleh. Sesungguhnya Aku Maha Waspada terhadap apa yang kamu kerjakan.”
(Surat Al- Mu’minun ayat 51)

Dan juga tersebut dalam firman- Nya yang lain :

”YAA AYYUHAL LADZIINA AAMANUU KULUU MIN THYYIBAATI MAA RAZAQNAAKUM.”

Artinya :
            ”Wahai orang- orang yang beriman, makanlah dari yang baik- baik apa yang telah Kami rizqikan kepadamu.”
(Surat Al- Baqarah ayat 172)

Bila kita berdo’a kepada Allah, maka makanan dan minumannya serta pakaian yang kita sandang harus bersumber dari barang- barang yang halal. Sebab bila tidak, maka akan mengundang kegagalan alias tidak akan dikabulkan Allah.
Dalam hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW : ”Bahwa ada seorang lelaki yang sedang dalam perjalanan jauh. Dimana rambutnya kusut terurau dan berdebu. Orang tersebut menengadahkan kedua tangannya tinggi- tinggi ke langit seraya berdo’a ”Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku,” tetapi makanan, minuman dan pakaian orang tersebut bersumber dari barang- barang yang haram. Begitulah dia memberi makan kepada keluarganya dari makanan yang haram pula, maka bagaimana do’anya akan dikabulkan oleh Allah?” (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).

  1. Bertaqwa Kepada Allah
Sebagaimana tersebut dalam firman Allah :

”INNAMAA YATAQOBBALUL LAAHU MINAL MUTTAQIINA.”

Artinya :
            ”Bahwasanya Allah menerima (do’a) orang- orang yang bertaqwa.”
(Sura Al- Maidah ayat 27)

Dari ayat tersebut, dapat kita amati bahwa taqwa adalah merupakan kunci dari segala keberhasilan, di samping keberhasilan suatu do’a.

  1. Dengan Rendah Hai dan Suara Lembut
Sebagaimana tersebut dalam firman Allah :

”UD’UU RABBAKUM TADHARRU’AN WAKHUFYATAN INNAHU LAA YUHIBBUL MU’TADIINA.”

Artinya :
            ”Berdo’alah kamu kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara lembut. Sesungguhnya Dia tidak suka kepada orang- orang yang melampaui batas.”
(Surat Al- A’raf ayat 55)

Berdo’a kepada Allah hendaklah bersikap rendah hati dengan suara yang lembut. Tidak harus dengan suara lantang yang memekakkan telinga.
Dalam hal ini Rasulullah SAW telah menjelaskan ketika para sahabat bertakbir dengan suara keras, sewaktu memasuki kota Madinah. Beliau bersabda : ”Hai manusia, sesungguhnya Dzat yang kamu seru itu tidak tuli dan tidak jauh. Sesungguhnya Dia berada di antara kamu dan di antara leher- leher kendaraan kamu.” (diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).

Selanjutnya Rasulullah SAW bersabda :

”SAYAKUUNU QAUMUN YATADUUNA FID DU’AA-I.”

Artinya :
            ”Akan datang suatu kaum yang melampaui batas di dalam berdo’a.”
(Hadits Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)

  1. Sabar dan Shalat
Sebagaimana tersebut dalam firman Allah :

”YAA AYYUHAL LADZIINA AAMANUU ISTA’ IINUU BISH SHABRI WASH SHALAATI INNAL LAAHA MA’ASH SHAABIRIINA.”

Artinya :
            ”Hai orang- orang yang beriman, minta tolonglah kamu (kepada Allah) dengan sabar dan shala. Sesungguhnya Allah bersama orang- orang yang sabar.”
(Surat Al- Baqarah ayat 153)

Dalam firman Allah SWT tersebut dijelaskan, bahwa dengan bersikap sabar dan shalat bagi orang yang berdo’a kepada Allah, maka dapat dipastikan do’anya akan dikabulkan. Karena dengan shalat, berarti dirinya telah dekat dengan Allah. Begitupula dengan sabar, berarti telah sabar menunggu datangnya pengabulan do’anya.
Demikianlah di antara syarat terkabulnya suatu do’a. Dimana dari beberapa syarat tersebut hendaklah diperhatikan demi mengharapkan pengabulan do’a kita kepada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar